HALLO PURWASUKA, JAKARTA - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Alumni (DPP IKAL) Lemhannas, Jenderal TNI Purnawirawan (Purn) Agum Gumelar meminta kepada semua pihak untuk terus berupaya meningkatkan kewaspadaan untuk menghadapi kelompok penentang Pancasila yang ternyata masih terus beredar hingga saat ini.
Agum Gumelar dalam acara silaturahim DPP IKAL-Lemhannas dengan Forum Pemimpin Redaksi atau Jurnalis senior, menceritakan sedikit pengalamannya yang melihat secara nyata bahwa kelompok penentang Pancasila itu ada di sekelilingnya.
Orang yang dia maksud ternyata berasal dari anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang kini sudah berstatus sebagai purnawirawan.
Menurutnya ini sebagai fenomena aneh karena lembaga TNI yang sudah jelas menjaga dan menghormati Pancasila justru memiliki anggota yang sangat bertentangan.
Baca Juga: Daftar Pemenang Apresiasi Setapak Perubahan Polri
"Saya agak heran kalau ada purnawirawan, apalagi kalau masih aktif ya, yang justru mendukung gerakan yang menentang pancasila. Ini aneh, aneh bin ajaib kalau gini, dan itu ada," kata Agum dalam acara bertajuk “Menyikapi Bahaya Terorisme Memasuki Tahun Politik" di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu 22 Juni 2022.
Agum mengaku menemui orang seperti itu ketika dirinya menghadiri acara reunian angkatannya ketika menjadi anggota TNI. Ia pun turut menyebutkan ciri-ciri orang yang dia maksud yang merujuk pada kelompok dari agama islam.
"Ini contohnya agak kurang bagus nih, waktu reuni angkatan saya, ada dua orang yang berpenampilan rada aneh, celananya cingkrang, berjenggot, bintang loh," ucapnya.
Dia lantas bertanya kepada orang tersebut, apa yang menyebabkan mereka harus berpenampilan demikian. Agum mengaku mendapat jawaban yang tak disangka-sangka yang membuat dirinya semakin merasa aneh.
"lalu saya tanya, bagaimana sih kok celananya cingkrang begitu, apa jawabannya, dari pada masuk neraka kang. Purnawirawan sapta margais ko bisa ngomong begitu, ini saya yang aneh," tuturnya.
Artikel Terkait
Indra Kenz Sebut Dirinya Masih Jalani Penahanan di Rutan Bareskrim Polri
Cegah Politik Identitas, Polri Buat Satgas Bersama KPU dan Partai Politik
Dilimpahkan Polri, Kejagung Proses Berkas Indra Kenz dan Doni Salmanan, Ini Hasilnya
Polri Tetapkan 23 Anggota Khilafatul Muslimin Sebagai Tersangka
Hari Pertama Operasi Patuh 2022, Polri Catat 20.047 Pelanggaran, Paling Banyak Pengendara Motor
Polri Gerak Cepat Buru Pengedit Foto Stupa Borobudur Mirip Presiden Jokowi
Gelar Anev, Kakorlantas Polri: Operasi Ketupat 2022 Berjalan Baik
Rotasi Jabatan, Kabagpenum Polri akan Diisi Polwan
Polri Kawal Deportasi Mitsuhiro Taniguchi Sampai Diterima Polisi Jepang
Daftar Pemenang Apresiasi Setapak Perubahan Polri